Selasa, 16 September 2008

Selamat & Raih Kemenangan



SELAMAT PUASA & LEBARAN

“Selamat Menjalankan Ibadah Puasa”
"Selamat Berlebaran & Meraih Kemenangan"
“Mohon Maaf Lahir Dan Bathin”
“Minal 'Aaidiin Wal Faaiziin”
“Taqabbalallaahu Minnaa Wa Minkum Taqabbal Yaa Kariim”
“Kullu ‘Aamin Wa Antum Bi Khairin”



“SAHABAT”
Sahabat adalah kehidupan jiwa yang mesti terpenuhi
Dialah ladang hati, yang kau taburi dengan kasih
dan kau panen dengan penuh rasa terimakasih
dan dia pulalah naungan dan penghangatmu
karena angkau menghampirinya saat lapar
dan saat tubuh butuh kedamaian
apabila dia bicara mengungkapkan pikirannya
engkau tiada takut membisikan kata "tidak" dikalbumu sendiri
kau juga tiada menyembunyikan kata "Ya"
Dan tiada maksud lain dari persahabatan
kecuali saling memperkaya roh kejiwaan
karena kasih yang menyisakan pamrih dalam jangkaunan misterinya
bukanlah kasih, tetapi sebuah jala yang ditebarkan
hanya menagkap yang tiada diharapkan
dan persembahkanlah yang terindah bagi sahabatmu
Jika dia harus tahu musim surutmu
Biarlah dia mengenal pula musim pasangmu.

(Sang Kahlil Gibran)

Minggu, 14 September 2008

Kisah Teladan Nabi Daud a.s. (Class 3)

KISAH NABI DAUD A.S.

Setelah sekian lama Nabi Musa wafat, Orang-orang Bani Israil tidak menjalankan perintah Allah lagi. Kebanyakan mereka ingkar dan hidup tanpa aturan agama. Keadaan inilah yang dimanfaatkan oleh Palestina Kuno untuk menjajah mereka. Mereka pun akhirnya terjajah, bahkan Kitab Suci peninggalan Nabi Musa telah hilang, yaitu Taurat. Ketika Taurat telah hilang dari mereka para musuh pun mereka menguasai peti perjanjian yang di dalamnya terdapat peninggalan keluarga Musa dan Harun. Bani Israil terusir dari keluarga mereka dan rumah mereka. Keadaan mereka sungguh sangat tragis.

Namun demikian masih ada seseorang yang shalih yang diutus oleh Allah untuk memberikan nasihat dan motivasi kepada mereka. Beliau adalah Samuel. Bani Israil pun mempercayai orang ini, hingga suatu ketika mereka menemui beliau untuk meminta nasihatnya: "Tidakkah kami orang-orang yang teraniaya?" Beliau menjawab: "Benar." Mereka berkata: "Tidakkah kami orang-orang yang terusir?" Beliau menjawab: "Benar." Mereka mengatakan: “Bagaimana caranya agar kita keluar dari krisis ini dan kita dapat mengembalikan tanah kita dan kemuliaan kita?"

Selanjutnya beliau bermunajat, berdoa kepada Allah memohon petunjuk. Allah memberinya petunjuk bahwa Bani Israil harus memiliki pemimpin tangguh yang bisa memimpin perang melawan penjajah. Lantas beliau berkata kepada mereka: "Apakah kalian yakin akan menjalankan peperangan jika diwajibkan peperangan atas kalian?"
Mereka menjawab: "Mengapa kami tidak berperang di jalan Allah SWT sedangkan kami telah terusir dari negeri kami, dan anak-anak kami pun terusir serta keadaan kami makin memburuk." Beliau melanjutkan perkataan: "Sesungguhnya Allah SWT telah mengutus Thalut sebagai penguasa bagi kalian." Mereka berkata: "Bagaimana ia menjadi penguasa atas kami sedangkan kami lebih berhak mendapatkan kekuasaan itu daripadanya. Lagi pula, ia bukan seorang yang kaya, ia hanya seorang petani yang lemah, sedangkan di antara kami ada orang yang lebih kaya dan lebih hebat daripadanya."

Beliau berkata: "Sesungguhnya Allah SWT memilihnya atas kalian karena ia memiliki keutamaan dari sisi ilmu dan fisik. Dan Allah SWT memberikan kekuasaan-Nya kepada siapa pun yang Dia kehendaki." Mereka berkata: "Apa tanda kekuasaa-Nya?" Nabi menjawab: "Kitab Taurat yang dirampas musuh kalian akan kembali kepada kalian. Kitab itu akan dibawa oleh para malaikat dan diserahkan kepada kalian. Ini adalah tanda kekuasaan-Nya." Mukjizat tersebut benar-benar terjadi di mana pada suatu hari Taurat kembali kepada mereka.

Pembentukan pasukan Thalut dimulai. Thalut telah menyiapkan tentaranya untuk memerangi Jalut. Jalut adalah seseorang yang perkasa dan penantang yang hebat di mana tak seorang pun mampu mengalahkannya. Pasukan Thalut telah siap. Pasukan berjalan dalam waktu yang lama di tengah-tengah gurun dan gunung sehingga mereka merasakan kehausan. Raja Thalut berkata kepada tentaranya: "Kita akan menemui sungai di jalan. Barangsiapa yang meminumnya maka hendaklah ia akan keluar dari pasukan dan barangsiapa yang tidak mencicipinya dan hanya sekadar membasahi kerongkongannya (kurang lebih cuma satu teguk air) maka ia akan dapat bersamaku dalam pasukan, ini adalah air sungai itu hanyalah ujian keimanan kalian dari Allah."

Akhirnya, mereka mendapati sungai dan sebagian tentara minum air sungai itu sepuasnya dan kemudian mereka keluar dari barisan. Thalut telah menyiapkan ujian ini untuk mengetahui siapa di antara mereka yang menaatinya dan siapa yang membangkangnya; siapa di antara mereka yang memiliki tekad yang kuat dan mampu menahan rasa haus dan siapa yang memiliki keinginan yang lemah dan gampang menyerah.
Thalut berkata kepada dirinya sendiri: "Sekarang kami mengetahui orang-orang yang pengecut sehingga tidak ada yang bersamaku kecuali orang-orang yang berani." Jumlah pasukan memang berpengaruh tetapi yang paling penting dalam pasukan adalah, sifat keberanian dan iman, bukan semata-mata jumlah dan senjata. Lalu datanglah saat-saat yang menentukan bagi pasukan Thalut. Mereka berdiri di depan pasukan musuhnya, Jalut. Jumlah pasukan Thalut sedikit sekali tetapi pasukan Musuh sangat banyak dan kuat.

Sebagian orang-orang yang lemah dari pasukan Thalut berkata: "Bagaimana mungkin kita dapat mengalahkan pasukan yang perkasa itu?" Kemudian orang-orang mukmin dari pasukan Thalut menjawab: "Yang penting dalam pasukan adalah keimanan dan keberanian. Berapa banyak kelompok yang sedikit mampu mengalahkan kelompok yang banyak dengan izin Allah SWT." Allah SWT berfirman:
"Apakah kamu tidak memperhatikan pemuka-pemuka Bani Israil sesudah nabi Musa, yaitu ketika mereka berkata kepada seorang nabi mereka: 'Angkatlah untuk kami seorang raja agar kami berperang (di bawah pimpinannya) dijalan Allah. Nabi mereka menjawab: 'Mung-kin sehali jika kamu diwajibkan berperang, kamu tidah akan berperang.' Mereka menjawab: 'Mengapa kami tidak mau berperang di jalan Allah, padahal kami sesungguhnya telah diusir dari kampung halaman kami dan dari anak-anak kami.' Maka tatkala perang itu diwajibkan atas mereka, mereka pun berpaling, kecuali beberapa orang yang saja di antara mereka. Dan Allah Maha Mengetahui orang-orang yang lalim. Nabi mereka mengatakan kepada mereka: 'Sesungguhnya Allah telah mengangkat Thalut menjadi rajamu.' Mereka menjawab: 'Bagaimana Thalut memerintah kami, padahal kami lebih berhak mengendalihan pemerintahan daripadanya, sedang diapun tidak diberi kekayaan yang banyak?' (Nabi mereka) berkata: 'Sesungguhnya Allah telah memilihnya menjadi rajamu dan menganugerahi ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa.' Allah memberikan pemerintahan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Luas Pemberian-Nya lagi Maha Mengetahui. Dan Nabi mereka mengatakan kepada mereka: 'Sesungguhnya tanda ia akan menjadi raja, ialah kembalinya tabut kepadamu, di dalamnya terdapat ketenangan dari Tuhanmu dan sisa dari peninggalan keluarga Musa dan keluarga Harun; tabut itu dibawa oleh malaikat. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda bagimu, jika kamu orang yang beriman. Maka tatkala Thalut keluar membawa tentaranya, ia berkata: 'Sesungguhnya Allah akan menguji kamu dengan suatu sungai. Maka siapa di antara kamu meminum airnya, bukanlah ia pengikutku. Dan barangsiapa tiada rneminumnya, kecuali menceduk seceduk tangan, maka ia adalah pengikutku. Kemudian mereka meminumnya kecuali beberapa orang di antara mereka. Maka tatkala Thalut dan orang-orang yang beriman bersama dia telah menyeberangi sungai itu, orang-orang yang telah minum berkata: 'Tak ada kesanggupan kami pada hari ini untuk melawan Jalut dan tentara-nya.' Orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah berkata: 'Berapa banyak yang terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah. Dan Allah beserta orang-orangyang sabar.'" (QS. al-Baqarah: 246-249)

Jalut tampak membawa baju besinya bersama pedangnya. Tampaknya ia menantang seseorang untuk berduel dengannya. Semua tentara Thalut merasa takut untuk menghadapinya. Di saat-saat tegang ini, muncullah dari pasukan Thalut seorang pengembala kambing yang kecil, seorang yang penyayang kepada semua binatang, yaitu Daud. Daud adalah seorang yang beriman kepada Allah SWT. Ia mengetahui bahwa keimanan kepada Allah SWT adalah hakikat kekuatan di alam ini, dan bahwa kemenangan bukan semata-mata ditentukan banyaknya senjata dan kuatnya tubuh.
Daud maju dan meminta kepada raja Thalut agar mengizinkannya berduel dengan Jalut. Namun si raja pada hari pertama menolak permintaan itu. Daud bukanlah seorang tentara, ia hanya sekadar pengembala kambing yang kecil. Ia tidak memiliki pengalaman dalam peperangan. Ia tidak memiliki pedang, senjatanya adalah potongan batu bata yang digunakan untuk mengusir kambingnya. Meskipun demikian, Daud mengetahui bahwa Allah SWT adalah sumber kekuatan yang hakiki di dunia ini. Karena ia seorang yang beriman kepada Allah SWT, maka ia merasa lebih kuat daripada Jalut.
Pada hari kedua, ia kembali meminta izin agar diberi kesempatan untuk memerangi Jalut. Lalu raja memberikan izin kepadanya. Raja berkata kepadanya: "Seandainya engkau berani memeranginya, maka engkau menjadi pemimpin pasukan dan akan menikahi anak perempuanku, yang bernama Mikyal". Daud tidak peduli dengan iming-iming tersebut. Ia hanya ingin berperang dan memenangkan agama. Ia ingin membunuh Jalut, seorang lelaki yang sombong yang lalim dan tidak beriman kepada Allah SWT, Raja mengizinkan kepada Daud untuk berduel dengan jalut.
Daud maju dengan membawa tongkatnya dan lima buah batu serta katapel. Jalut maju dengan dilapisi senjata dan baju besi. Jalut berusaha mengejek Daud dan merendahkannya serta menertawakan kefakirannya dan kelemahannya. Kemudian Daud meletakkan batu yang kuat di atas katapelnya, lalu ia melepaskannya di udara sehingga batu itu pun meluncur dengan keras. Angin menjadi sahabat Daud karena ia cinta kepada Allah SWT sehingga angin itu membawa batu itu menuju ke dahi Jalut. Batu itu membunuhnya. Jalut yang dibekali senjata yang lengkap itu tersungkur ke tanah dan mati.

Daud, seorang pengembala yang baik, mengambil pedangnya. Dan berkecamuklah peperangan di antara kedua pasukan. Peperangan dimulai saat pemimpinnya terbunuh dan rasa ketakutan menghinggapi seluruh pasukannya, sedangkan pasukan yang lain dipimpin oleh seorang pengembala kambing yang sederhana.
Allah SWT berfirman:
"Tatkala mereka tampak oleh jalut dan tentaranya, mereka pun berdoa: 'Ya Tuhan kami, tuangkanlah kesabaran atas diri kami, dan kokohkanlah pendirian kami terhadap orang-orang kafir.' Mereka (tentara Thalut) mengalahkan tentarajalut dengan izin Allah memberinya kepadanya (Daud) pemerintahan dan hikmah, (sesudah meninggalnya Thalut) dan mengajarkan kepadanya apa yang dikehendaki-Nya. Seandainya Allah tidak menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, pasti rusaklah bumi ini. Tetapi Allah mempunyai karunia (yang dicurahkan) atas semesta alam." (QS. al-Baqarah: 250-251)

Setelah Daud membunuh jalut, ia mencapai puncak ketenaran di tengah-tengah kaumnya sehingga ia menjadi seorang lelaki yang paling terkenal di kalangan Bani Israil. Beliau menjadi pemimpin pasukan dan suami dari anak perempuan raja. Namun Daud tidak begitu gembira dengan semua ini. Beliau tidak bertujuan untuk mencapai ketenaran atau kedudukan atau kehormatan, tetapi beliau berusaha untuk menggapai cinta Allah SWT. Daud telah diberi suatu suara yang sangat indah dan mengagumkan. Daud bertasbih kepada Allah SWT dan mengagungkan-Nya dengan suaranya yang menarik dan mengundang decak kagum. Oleh karena itu, setelah mengalahkan Jalut, Daud bersembunyi. Beliau pergi ke gurun dan gunung. Beliau merasakan kedamaian di tengah-tengah makhluk-makhluk yang lain. Di saat mengasingkan diri, beliau bertaubat kepada Allah SWT.
Allah SWT berfirman:
"Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Daud karunia Kami. (Kami berfirman): 'Hai gunung-gunung dan burung-burung, bertasbihlah berulang-ulang bersama Daud', dan Kami telah melu-nakkan besi padanya. (Yaitu) buatlah baju besi yang besar-besar dan ukurlah anyamannya; dan kerjakanlah amalan yang saleh. Sesungguhnya Aku melihat apa yang kamu kerjakan." (QS. Saba': 10-11)
"Dan telah Kami tundukkan gunung-gunung dan burung-burung, semua bertasbih bersama Daud, dan Kamilah yang melakukannya. Dan telah Kami ajarkan kepada Daud membuat baju besi kepada kamu, guna memelihara kamu dalam peperanganmu; Maka hendaklah kamu bersyukur (kepada Allah)." (QS. al-Anbiya': 79-80)

Ketika Daud duduk, maka ia bertasbih kepada Allah SWT dan memuliakan-Nya. Allah SWT memilih Daud sebagai Nabi dan memberinya Kitab Zabur. Allah SWT berfirman:
"Dan Kami berikan Kitab Zabur kepada Daud." (QS. al-Isra': 55)
Zabur adalah kitab suci seperti Kitab Taurat. Daud membaca kitab tersebut dan bertasbih kepada Allah SWT. Saat beliau bertasbih, gunung-gunung juga ikut bertasbih, dan burung-burung pun berkumpul bersama beliau.
Allah SWT berfirman:
"Dan ingatlah hamba Kami Daud yang mempunyai kekuatan; sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhan). Sesungguhnya Kami menundukkan gunung-gunung untuk bertasbih bersama dia (Daud) di waktu pagi dan petang, dan (Kami tundukkan pula) burung-burung dalam keadaan terkumpul. Masing-masing amat taat kepada Allah. Dan Kami kuatkan kerajaannya dan Kami berikan hikmah dan kebijaksanaan dalam menyeksaikan perselisihan." (QS. Shad: 17-20)

Gurun terbentang sehingga mencapai ufuk. Ini adalah hari puasa Daud. Nabi Daud berpuasa pada suatu hari dan berbuka pada hari yang lain. Inilah yang disebut dengan Shiam ad-Dahr. Daud membaca Kitab Zabur dan merenungkan ayat-ayatnya. Gunung-gunung bertasbih bersamanya. Gunung menyempurnakan pembacaan ayat tersebut, dan terkadang beliau diam sementara gunung itu menyempurnakan tasbihnya. Bukan hanya gunung yang bertasbih bersama beliau, burung-burung pun ikut bertasbih. Ketika Daud mulai membaca Kitab Zabur yang suci maka burung-burung, binatang-binafang buas, dan pohon-pohon pun berkumpul di sisinya, bahkan gunung-gunung ikut bertasbih. Bukan hanya karena ketulusan Daud yang menjadi penyebab bertasbihnya gunung-gunung atau burung-burung bersama beliau; bukan hanya keindahan suaranya yang menjadi penyebab bertasbihnya makhluk-makhluk yang lain bersama beliau, namun ini adalah mukjizat dari Allah SWT kepadanya sebagai Nabi yang memiliki keimanan yang agung, yang cintanya kepada Allah SWT sangat tulus. Bukan hanya ini mukjizat yang diberikan kepada beliau, Allah SWT juga memberinya ilmu atau kemampuan untuk memahami bahasa burung dan hewan-hewan yang lain.

Pada suatu hari, beliau merenung dan mendengarkan ocehan burung yang berdialog satu sama lain. Lalu beliau mengerti apa yang dibicarakan burung-burung itu. Allah SWT meletakkan cahaya dalam hatinya sehingga ia memahami bahasa burung dan bahasa hewan-hewan yang lain. Daud sangat mencintai hewan dan burung. Beliau berlemah lembut kepada hewan-hewan itu, bahkan beliau merawatnya ketika hewan-hewan itu sakit sehingga burung-burung dan binatang yang lain pun mencintainya. Di samping kemampuan memahami bahasa burung, Allah SWT juga memberinya hikmah (ilmu pengetahuan). Ketika Daud memperoleh ilmu dari Allah SWT atau ketika ia mendapatkan mukjizat maka bertambahlah rasa cintanya kepada Allah SWT dan bertambah juga rasa syukumya kepada-Nya, begitu juga ibadahnya semakin meningkat. Oleh karena itu, beliau berpuasa pada suatu hari dan berbuka pada hari yang lain. Allah SWT sangat mencintai Daud dan memberinya kerajaan yang besar. Dan masalah yang dihadapi oleh kaumnya adalah, banyaknya peperangan di zaman mereka. Karena itu, pembuatan baju besi sangat penting. Baju besi yang dibuat oleh para ahli sangat berat sehingga seorang yang berperang tidak mudah bergerak dengan bebas ketika memakai baju besi itu.

Pada suatu hari, Nabi Daud duduk sambil merenungkan masalah tersebut dan di depan beliau ada potongan besi yang beliau main-mainkan. Tiba-tiba, beliau mengetahui bahwa tangannya dapat membikin besi itu lunak. Allah SWT memang telah melunakkan besi bagi Daud. Lalu Daud memotong-motongnya dan membentuknya dalam potongan-potongan kecil dan melekatkan sebagian pada yang lain, sehingga beliau mampu membuat baju besi yang baru, yaitu baju besi yang terbentuk dari lingkaran-lingkaran besi yang jika dipakai oleh seseorang yang berperang maka ia akan leluasa untuk bergerak dan tubuhnya tetap terlindung dari pedang dan kampak. Baju besi itu lebih baik dari semua baju besi yang ada pada saat itu.

Allah SWT melunakkan baju besi baginya. Yakni, Nabi Daud adalah orang yang pertama kali menemukan bahwa besi dapat menjadi leleh dengan api dan ia dapat dibentuk menjadi ribuan rupa. Kami merasa puas dengan tafsir seperti ini. Nabi Daud bersyukur kepada Allah SWT. Kemudian banyak pabrik-pabrik berdiri untuk membuat baju besi yang baru. Ketika selesai pembuatan baju besi itu dan diberikan kepada pasukannya maka musuh-musuh Daud mengetahui bahwa pedang mereka tidak akan mampu menembus baju besi ini. Baju besi yang dipakai oleh para musuh itu sangat berat dan dapat ditembus oleh pedang. Baju besi yang mereka pakai tidak membuat mereka bergerak dengan bebas dan tidak dapat melindungi mereka saat berperang, tidak demikian halnya dengan baju besi yang dibuat oleh Nabi Daud. Setiap peperangan yang diikuti oleh tentara Daud maka beliau selalu mendapatkan kemenangan; setiap kali beliau memasuki kancah peperangan maka beliau merasakan kemenangan. Beliau mengetahui bahwa kemenangan ini semata-mata datangnya karena Allah SWT sehingga rasa syukurnya kepada-Nya semakin bertambah dan tasbih yang beliau lakukan pun semakin meningkat serta kecintaan kepada Allah SWT pun semakin bergelora.

Ketika Allah SWT mencintai seorang nabi atau seorang hamba dari hamba-hamba-Nya maka Dia menjadikan manusia juga mencintainya. Manusia mencintai Nabi Daud sebagaimana burung-burung, hewan-hewan, dan gunung-gunung pun mencintainya. Raja melihat hal yang demikian itu lalu timbullah rasa cemburu dalam dirinya. Ia mulai berusaha untuk menyakiti Nabi Daud dan membunuhnya. Ia menyiapkan pasukan untuk membunuh Daud. Daud mengetahui bahwa raja cemburu kepadanya. Oleh karena itu, beliau tidak memerangi raja namun apa yang beliau lakukan? Beliau mengambil pedang raja saat ia tidur lalu beliau memotong sebagian dari pakaiannya dengan pedang itu. Kemudian beliau membangunkan raja dan berkata kepadanya: "Wahai raja, engkau telah berencana untuk membunuhku, namun aku tidak membencimu dan tidak ingin membunuhmu. Seandainya aku ingin membunuhmu maka aku lakukan saat engkau tidur. Ini bajumu telah terpotong. Aku telah memotongnya saat engkau tidur. Aku bisa saja memotong lehermu sebagai ganti dari memotong baju itu, tetapi aku tidak melakukannya. Aku tidak suka untuk menyakiti seseorang pun. Ajaran yang aku bawa hanya berisi cinta dan kasih sayang, bukan kebencian. Raja menyadari bahwa dirinya salah dan ia meminta maaf kepada Daud."

Kemudian berlalulah hari demi hari dan raja terbunuh dalam suatu peperangan yang tidak diikuti oleh Nabi Daud, karena raja itu cemburu kepadanya dan menolak bantuannya. Setelah itu, Nabi Daud menjadi raja. Masyarakat saat itu mengetahui bahwa Daud melakukan apa saja demi kebaikan dan kebahagiaan mereka sehingga mereka rela untuk menjadikannya raja bagi mereka. Jadi, Daud menjadi Nabi yang diutus oleh Allah SWT sekaligus menjadi raja. Kekuasaan tersebut justru meningkatkan rasa syukur kepada Allah SWT dan meningkatkan ibadahnya kepada-Nya serta mendorong beliau untuk lebih meningkatkan kebaikan dan menyantuni orang-orang fakir serta menjaga kepentingan masyarakat umum.

Allah SWT memperkuat kerajaan Daud. Allah selalu menjadikannya menang ketika melawan musuh-musuhnya. Allah menjadikan kerajaannya sangat besar sehingga ditakuti oleh musuh-musuhnya meskipun tidak dalam peperangan. Allah menambah nikmat-Nya kepada Daud dalam bentuk memberinya hikmah. Selain memberi kenabian kepada Daud, Allah SWT memberi hikmah dan kemampuan untuk membedakan kebenaran dari kebatilan. Nabi Daud mempunyai seorang anak yang bernama Sulaiman. Sulaiman adalah anak yang cerdas dan kecerdasannya itu tampak sejak masa kecilnya. Usia Sulaiman mencapai sebelas tahun ketika terjadi kisah ini. Allah SWT berfirman:
"Dan (ingatlah kisah) Daud dan Sulaiman, di waktu keduanya memberihan keputusan mengenai tanaman, karena tanaman itu dirusak oleh kambing-kambing kepunyaan kaumnya. Dan adalah Kami menyaksikan keputusan yang diberikan oleh mereka itu, maka Kami telah memberikan pengertian kepada Sulaiman tentang hukum (yang lebih tepat); dan kepada masing-masing mereka telah Kami berikan hikmah dan ilmu. " (QS. al-Anbiya': 78-79)

Kelak Sulaiman juga diangkat oleh Allah menjadi seorang Nabi dan Rasul. (Simaklah kisah Nabi Sulaiman pada cerita selanjutnya).

Sabtu, 13 September 2008

100 Manusia Terhebat di Dunia

100 ORANG PALING BERPENGARUH DI DUNIA

Nabi Muhammad SAW menempati kedudukan nomor satu daftar manusia yang paling berpengaruh dalam panggung sejarah dunia, dihitung sampai sekarang.Hal ini dinyatakan oleh Michael H. Hart, seorang ahli astronomi dan ahli sejarah terkenal di Amerika Serikat dalam bukunya “The 100″ yang terbit baru-baru Amerika Serikat.
Menurut Michael Hart, Nabi Muhammad SAW adalah orang yang paling berpengaruh di antara milyaran penduduk dunia, karena ia adalah satu-satunya manusia yang berhasil secara luar biasa baik dalam kegiatan keagamaan maupun pemerintahan
Daftar nama 100 orang paling berpengaruh itu selengkapnya adalah:
1. Nabi Muhammad SAW
2. Isaac Newton
3. Nabi Isa
4. Buddha
5. Confucius
6. Saint Paul
7. Thai Lun
8. Johan Gutemberg
9. Christopher Columbus
10. Albert Einstein
11. Karl Marx
12. Louis Pasteur
13. Galileo Galilei
14. Aristoteles
15. V.I. Lenin
16. Nabi Musa
17. Charles Darwin
18. Chin Huang Ti
19. Agustus Caesar
20. Mao Tse-tung
21. Genghis Khan
22. Euclid
23. Martin Luther
24. Nicolas Copernicus
25. James Watt
26. Constantine the Great
27. George Washington
28. Michael Faraday
29. James Clerk Maxwell
30. Orville dan Wilbur Wright
31. Antoine Laurent Lavoisier
32. Sigmund Freud
33. lskandar Zulkarnaen
34. Napoleon Bonaparte
35. Adolf Hitler
36. William Shakespeare
37. Adam Smith
38. Thomas Edison
39. Anton van Leuwenhoek
40. Plato
41. Gugleilmo Marconi
42. Ludwig van Beethoven
43, Werner Heisenberg
44. Alexander G Bell
45. Alexander Fleming
46. Simon Bolivar
47. Oliver Cromwell
48. John Locke
49. Michelangelo
50. Pans Urban II

51. Umar bin Khatab
52. Asoka
53. Sam Augustine
54. Max Planck
55. John Calvin
56. William Morton
57. William Harvey
58. Antoine Becquerel
59. Greger Mendel
60. Joseph Lister
61. Nicholas August Otto
62. Louis Daguerre
63. Joseph Stalin
64. Rene Descartes
65. Julius Caesar
66. Francisco Pizarro
67. Hernando Cortes
68. Ratu Isabella I
69. William the Congqueror
70. Thomas Jefferson
71. Jean Jacques Rousseau
72. Edward Jenner
73. Wilhelm Rontgen
74. Johan Sebastian Bach
75. Lau-tzu
76. Enrico Ferni
77. Thomas Maltus
78. Francis Bacon
79. Voltaire
80. John F. Kennedy
81. Gregory Pincus
82. Sui Wen Ti
83. Mani (Manes)
84. Vasco da Gama
85. Charlemagne
86. Cyrys the Great
87. Leonard Euler
88. Nicollo Machiavelli
89. Zoroaster
90. Menes
91. Peter the Great
92. Mencius
93. John Dalton
94. Homer
95. Ratu Elizabeth I
96. Justinian I
97. Johannes Kepler
98. Pablo Picasso
99. Mahavira
100. Niels Bohr

Senin, 08 September 2008

Merubah Paradigma

RUBAH PARADIGMA

“Bukalah pikiran Anda untuk selalu terbuka terhadap perubahan yang konstruktif, sambutlah perubahan itu”

Jika kita menginginkan kemajuan, maka perubahan merupakan sebuah keharusan. Manusia yang ingin berubah harus memiliki keberanian. Tanamkan keyakinan yang kuat dalam diri, dalam hati, dalam pikiran.
Stephen R. Covey menyatakan:
“Jika anda menginginkan perubahan kecil garaplah perilaku anda: jika anda menginginkan perubahan besar dan mendasar, garaplah paradigma”.
Manusia sebagai mahluk yang terus membutuhkan belajar (learning creature), harus bisa membawa dirinya kea rah perubahan. Siapa saja yang tidakl pernah mengalami perubahan maka dia telah mati. Siapa yang tidak mengalami perubahan berarti maka dia telah gagal sebagai manusia pembelajar. Karena inti dari belajar adalah perubahan.

Di antara penyebab yang menghambat laju perubahan adalah paradigma. Setiap manusia pasti memiliki paradigma sendiri, yang tersusun berdasarkan masa lalu dan pengalaman hidupnya. Paradigma yang anda miliki membuat anda menjadi hidup, merasa berarti dan lebih bermanfaat. Paradigma juga bisa membatasi anda dan kemajuan anda. Paradigma akan berfungsi seperti karang semen yang melekat pada pikiran dan hati kita. Jika kerangka berfikir tidak mengakui keberadaan perubahan, kita akan terbatasi pada setiap perubahan yang harus dilakukan. Akibatnya, paradigma dapat menyembunyikan kesempatan untuk berubah.

Jangan pernah takut untuk berubah kawan!
“Anda adalah apa yang anda bayangkan untuk menjadi apa kelak” (Kurt Vonnegurt)
Sekarang, renungkan diri Anda. Siapkah Anda untuk berubah kea rah yang lebih baik? Jika Anda sudah siap, maka buatlah Visi Anda ke depan. Jangan takut untuk melejitkan cita-cita. Tulislah cita-cita Anda, bahkan ucapkan dengan lantang. Teriakkan Visi Anda jika perlu.
Jika Anda memiliki harapan, maka Anda akan berusaha keras untuk meraih harapan itu. Maka harapan adalah motivasi Anda. Jika harapan Anda rendah maka usaha Anda akan lemah, namun jika Harapan Anda tinggi namun realistis maka usaha Anda akan tinggi. Apalagi jika harapan itu taruhannya adalah harga diri, maka Anda akan berupaya dengan berbagai cara untuk meraihnya, sebagai pertanda bahwa Anda dapat menjunjung tinggi harga diri Anda.
“Selamat Berubah”

Mind Maping


Mind Map

Apa itu Mind Map?
• Mind Map adalah cara mengembangkan kegiatan berpikir ke segala arah, menangkap berbagai pikiran dalam berbagai sudut.
• Mind Map mengembangkan cara pikir divergen, berpikir kreatif.
• Mind Map adalah alat berpikir organisasional yang sangat hebat. Mind Map dapat diistilahkan sebagai “Pisau Tentara Swiss, Otak.”
• Mind Map adalah cara termudah untuk menempatkan informasi kedalam otak dan mengambil informasi itu ketika dibutuhkan.
Pengertian Mind Map? Mind Map adalah cara mencatat kreatif, efektif, otak kanan dan otak kiri dan memetakan pikiran-pikiran kita secara menarik, mudah dan berdaya guna.
Kegunaan Mind Map?
Mind Map akan…
• Memberi pandangan menyeluruh pokok masalah atau area yang luas.
• Memungkinkan kita merencanakan rute atau membuat pilihan-pilihan dan mengetahui kemana kita akan pergi dan dimana kita berada.
• Mengumpulkan sejumlah besar data di satu tempat.
• Mendorong pemecahan masalah dengan membiarkan kita melihat jalan-jalan terobosan kreatif baru.
• Menyenangkan untuk dilihat, dibaca, dicerna dan diingat.
Kapan Mind Map berguna?
• Ketika anda ingin menemukan ide inovatif dan jalan keluar kreatif.
• Kerika anda ingin mengingat informasi secara efektif dan efisien. Artinya, sekalipun anda dalam tekanan, tetap saja anda dapat mengingat informasi itu dengan baik.
• Ketika anda ingin menetapkan sebuah tujuan, dan langkah-langkah untuk mencapainya.
• Ketika anda sedang berpikir untuk mengubah karir anda atau memulai usaha baru.
• Ketika anda ingin mengadakan rapat yang efisien dan lancar.
Kapan Mind Map berguna? Ketika anda membaca sebuah buku, kemudian menguasai isinya secara mudah dan cepat.
Apa yang diperlukan untuk membuat Mind Map?
• Kertas kosong tak bergaris
• Pena dan pensil warna
• Otak
• Imaginasi
7 Langkah membuat Mind Map:
1. Mulailah dengan kertas kosong.
2. Gunakan gambar (simbol) untuk ide utama.
3. Gunakan berbagai warna.
4. Hubungkan cabang-cabang utama ke gambar pusat. Buatlah ranting-ranting yang berhubungan ke cabang dan seterusnya.
5. Buatlah garis hubung yang melengkung.
6. Gunakan satu kata kunci untuk setiap garis.
7. Gunakan gambar.
sumber: www.psikologi.tarumanagara.ac.id

Amalan Amalan di Ramadhan

KIAT-KIAT MENGHIDUPKAN BULAN RAMADHAN


Kehidupan umat manusia di dunia ini hanya sebentar, apalagi umatnya Nabi Muhammad. Meskipun demikian, Allah telah memberikan berbagai keistimewaan kepada umat Nabi Muhammad Saw. Di antaranya adalah kesempatan untuk meraih pahala dan kebaikan yang nilainya berlipat ganda. Nilai kebaikan yang paling tinggi Allah berikan ketika malam “lailatul qadar”. Malam ini lebih mulia dari seribu bulan. Artinya adalah umat Nabi Muhammad bisa meraih pahala selama 83 tahun hanya dalam semalam. Selain itu Allah memberikan kesempatan yang luar biasa untuk mengumpulkan nilai kebaikan pada bulan ramadhan.
Oleh karena itu, sudah sepantasnya bagi umat islam untuk memanfaatkan bulan ramadhan dengan amal kebaikan. Ada beberapa amalan baik sunnah yang sangat dianjurkan oleh Allah, yaitu:

1) Menjaga hati, pikiran, lisan dan anggota badan lainnya.
Nabi Muhammad Saw. bersabda dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim: “Siapa yang berpuasa karena beriman dan semata mengharap ridha Allah, niscaya dosanya yang telah lalu akan diampuni oleh Allah”. Sedangkan dalam hadis Imam Bukhari dikatakan: “Siapa yang tidak menahan diri dari ucapan kotor dan perbuatan jelek, maka Allah tidak akan memberinya pahala / ridha meskipun dia lapar dan haus”.

2) Shalat tarawih
Dikatakan dalam hadis Bukhari dan Muslim: “Siapa yang menunaikan qiyamul lail pada bulan ramadhan karena iman dan mengharapkan ridha Allah maka akan diampuni dosanya yang lalu”. Dan dalam hadis lain dikatakan: “Siapa yang shalat tarawih bersama imam hingga selesai, maka ia akan mendapatkan pahala semalam penuh” (HR. Abu Daud, At-Tirmidzi, An-Nasai dan Ibnu Majah).

3) Bersedekah
Dalam hadis at-Tirmidzi dikatakan bahwa “Sebaik-baik shadaqah adalah di bulan Ramadhan”. Dalam hadis lain dikatakan juga bahwa: “Siapa yang memberi makan / minum kepada orang yang berpuasa, maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahalanya orang yang berpuasa tersebut tanpa berkurang sedikitpun”.

4) Tadarus (mengkaji) al-Quran
Malaikat memperdengarkan bacaan al-Quran (talaqqi) kepada Nabi Muhammad pada bulan Ramadhan. Orang-orang shalih senantiasa membaca / tadarus al-Qur’an hingga khatam berkali-kali pada bulan ini. Maka sudah sepantasnya bagi kita untuk senantiasa membaca al-Qur’an juga karena Allah akan melipatgandakan pahalanya.Rasul pernah bersabda bahwa orang yang sering membaca al-Quran maka rumahnya akan bercahaya atau dipenuhi berkah dari Allah.

5) I’tikaf
I’tikaf adalah berdiam diri di dalam masjid dalam keadaan suci dengan niat mendekatkan diri kepada Allah. Aktivitas yang dilakukan oleh orang yang beri’tikaf adalah ibadah, seperti baca qur’an, shalar, dzikir, dll.

6) Memperbanyak dzikir dan berdoa.
Dzikir artinya mengingat Allah. Dzikir ini sebenarnya harus selalu dilakukan oleh seorang yang beriman di setiap detiknya tanpa lalai. Apalagi pada bulan Ramadhan, umat islam sangat dianjurkan untuk meningkatkan kualitas dzikir dan memperbanyak doa.

“Selamat menjalankan ibadah puasa”