Kamis, 26 Februari 2009

KIsah Nabi Yunus a.s. (Class 3)


KISAH NABI YUNUS AS DAN PELAJARAN YANG DIPETIK

Nabi Yunus a.s. adalah seorang nabi utusan Allah yang diutus untuk berdakwah kepada penduduk Ninawa bagian dari negeri Muashil. Beliau mengajak penduduk tersebut supaya beribadah kepada Allah Ta’ala. Akan tetapi, mereka menolaknya. Bahkan, mereka menghina, mengejek, dan mau membunuh nabi Yunus a.s.

Meskipun demikian, Nabi Yunus masih terus mengajak mereka menyembah Allah. Karena hanya sedikit saja yang mau menerima ajakan (dakwah) nabi, maka beliau pergi meninggalkan mereka dan kurang sabar dalam menghadapi mereka. Padahal, Allah belum mengizinkan beliau meninggalkan mereka. Akan tetapi, beliau tetap pergi meninggalkan mereka karena marah.

Allah Ta’ala berfirman, “Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Nabi Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah ….” (QS Al-Anbiya’: 87).
Dalam ayat lain Allah Ta’ala berfirman, “(Ingatlah) ketika ia lari, ke kapal yang penuh muatan.” (QS Ash-Shaffat: 140).

Kemudian Nabi Yunus AS menaiki kapal yang dipenuhi penumpang dan muatan. Ketika mereka berada di tengah-tengah lautan, angin badai dating menggoncang-goncangkan kapal itu. Kapal itu pun miring dan hampir tenggelam karena kebanyakan penumpang. Solusi yang harus diambil agar semua penumpang selamat adalah mengurangi sebagian isi kapal agar kapal itu menjadi ringan dan menyelamatkan sisa penumpangnya.
Setelah terjadi kesepakatan, mereka mengundi nama-nama seluruh penumpang. Nama yang muncul dalam undian, dia harus terjun ke dalam laut. Ternyata nama yang muncul dalam undian adalah nabi Yunus. Hingga diulang tiga kali, nama nabi Yunus tetap muncul dalam undian. Hal ini seperti yang disebutkan dalam al-Qur’an, “kemudian ia ikut berundi lalu dia termasuk orang-orang yang kalah untuk undian.” (QS Ash-Shaffat: 141).

Nabi Yunus adalah seorang yang sportif. Beliau bersedia menjalani konsekwensi, yaitu terjun ke laut. Tak lama setelah beliau terjun, seekor ikan besar menelannya.
Nabi Yunus a.s. pun berada dalam perut ikan. Keadaan dalam perut ikan sangat gelap. Beliau tak henti-henti berdzikir dan beristighfar memohon ampunan Allah. “Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zhalim.” (QS Al-Anbiya’: 87). Kemudian Allah SWT memerintahkan kepada ikan itu supaya memuntahkan Nabi Yunus a.s. di daerah yang tandus.

Kemudian Allah SWT memerintahkan Nabi Yunus a.s. supaya kembali ke kaumnya, agar ia mengajari dan berdakwah kepada mereka. Penduduk negeri itu memenuhi seruan beliau. Mereka kemudian banyak yang beriman, sehingga Allah pun memberikan mereka karunia dan keni’matan hidup.

Pelajaran berharga:
Dalam kisah ini, Allah telah menegur sikap Nabi Yunus a.s. yang lemah (tidak sabar) dengan cara memberikan badai besar serta memenjarakan beliau di dalam perut seekor ikan besar sebagai penebus kesalahannya.
Kisah ini juga mengajarkan kita bahwa Nabi Yunus adalah seorang pahlawan yang sportif, mau mengakui kesalahan, dan rela berkorban demi keselamatan orang banyak. Beliau juga senantiasa berdzikir, beristighfar, memohon ampun kepada Allah atas kesalahan yang diperbuatnya. Berkaitan dengan ini Allah berfirman “Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah, niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit.” (QS Ash-Shaffat: 143-144).

Atas kuasa Allah, Nabi Yunus yang seantiasa berdzikir dalam perut ikan besar, diberi mukjizat “mampu bertahan hidup dalam perut ikan tersebut”, meskipun tidak makan dan minum berhari-hari.

Pertanyaan:
1) Negeri apakah tempat Nabi Yunus diperintahkan untuk berdakwah?
2) Kenapa Nabi Yunus diperintahkan untuk berdakwah ke negeri itu?
3) Kenapa tidak ada seorang pun yang mau beriman kepada Nabi Yunus?
4) Apa kesalahan Nabi Yunus sehingga mendapat teguran dari Allah?
5) jelaskan teguran Allah untuk Nabi Yunus!
6) Apa mukjizat Nabi Yunus?
7) Apakah mukjizat Nabi Yunus?



.