BEBERAPA ALASAN KENAPA KITA HARUS ISLAM;
• Al-Islam adalah agama Allah
Seluruh nabi dan orang-orang utusan Allah membawa Al-Islam. Islam merupakan agama yang diturunkan oleh Allah melalui utusan-Nya.
• Rohmatan Lil’alamin (Rahmat bagi seluruh Alam)
Kata Islam berasal dari kata salima yang artinya selamat, damai, atau sejahtera. Islam juga bisa diartikan dengan tunduk atau pasrah. Kedua makna tersebut memiliki hubungan yang sangat erat. Seseorang yang ingin selamat, damai dan sejahtera di dunia maupun di akherat, ia harus tunduk patuh dan taat kepada aturan Allah, sebab Allah tidak akan membuat aturan yang justru akan membuat manusia sengsara dan merana.
Misalkan saja, Islam mengajarkan sikap kasih sayang terhadap binatang, tumbuhan dan sesama manusia, ataupun terhadap alam semesta. Sebaliknya Islam melarang manusia untuk melakukan sikap yang dapat membuat dirinya sendiri, orang lain, binatang, tumbuhan atau alam rusak atau sia-sia, misalnya islam melarang manusia untuk buang air kecil ke lubang yang ada dalam tanah, ini adalah suatu penghormatan islam terhadap makhluk lain yang mungkin ada dilubang itu. Islam mengajarkan kita untuk bersikap bijak terhadap alam karena dari alamlah sebagian rizki Allah diberikan kepada manusia. Maka dari itulah islam menyebut dirinya Rohmatan Lil’alamin (rahmat bagi seluruh alam) karena memang mengajar kepada para pemeluknya tentang sikap santun terhadap alam.
• Semua yang kita kerjakan adalah ibadah
Inilah nilai lebih dari Al-Islam, semua yang kita kerjakan bahkan tidurpun adalah ibadah dalam islam. Satu contoh sederhana, bahwa sekecil dan seremeh apapun tindakan kita akan ternilai sebagai ibadah, asalkan diniatkan untuk mengabdikan diri kepada Allah (bismillah); memberikan sedekah kepada orang lain adalah ibadah, mengucapkan kata-kata baik adalah sedekah, menyingkirkan batu atau paku dari jalan adalah sedekah, bahkan tersenyum tulus kepada orang lain adalah ibadah.
• Agama sosial
Islam adalah agama yang mengajarkan pemeluknya bagaimana menata hidup dan kehidupannya. Islam bukan hanya untuk sebagian orang. Islam bisa dipakai oleh seluruh manusia. Bahkan al-Quran (sumber utama al-Islam) adalah untuk seluruh manusia. Islam sangat menghargai perbedaan bahkan islam sangat menghormati pemeluk agama lain. Ini dibuktikan dengan sabda Rasulullah “Barang siapa menyakiti orang kafir yang hendak hidup damai bersama orang-orang muslim maka ia menyakitiku”(Kurang lebih demikian hadisnya). Ini adalah nilai yang sangat tinggi yang dijunjung islam dalam sosialisasinya bahkan penghormatan yang tertinggi diberikan kepada siapa yang ingin berdamai dan bersosialisasi dengan para pemeluknya.
Prinsip Islam dalam hal hidup bersosial, kalau boleh saya ibaratkan adalah seperti prinsip kehidupan lebah, meskipun analogi ini tidak sepadan dengan kandungan dalam Islam. Lebah memakan dari yang baik, menebarkan kebaikan dan memberi manfaat bagi seluruh alam. Tapi jangan pernah mengusik lebah, karena ia tidak akan mengusik jika tidak diusik. Namun bila lebah diusik maka mereka akan mati-mati dan dengan segenap nyawa dan tenaga akan melawan hingga kedamaian itu kembali tercipta.
• Agama keselamatan
Islam merupakan agama keselamatan yang tiap pemeluknya dijamin akan selamat baik di dunia terlebih lagi di akherat dengan syarat menjalankan islam secara menyeluruh dan bersungguh-sungguh. Islam menjamin setiap pemeluknya masuk syurga selama tidak menduakan Allah (syirik). Karena syirik adalah dosa terbesar yang tiada dapat tertebus kecuali dengan taubatan nashuha yaitu tobat dengan seluruh jiwa dan raga yang berarti tidak akan mendekati dan melakukan hal yang demikian lagi.
Tapi mungkinkah pemeluk islam masuk neraka?
Seorang muslim yang benar-benar telah ber-islam, pasti telah beriman. Apabila iman (nilainya) telah masuk ke dalam kalbunya, maka ibarat ruangan, kalbunya telah dipenuhi dengan cahaya terang, yaitu iman. Iman bagaikan cahaya, lawannya adalah dosa, yaitu kegelapan atau kotoran yang menghalangi dan menutupi cahaya. Surga merupakan perwakilan dari iman atau cahaya dan neraka merupakan perwakilan dari dosa dan kegelapan. Mengingat bahwa dalam diri manusia terdapat titisan Ruh Rabb—yang merupakan cahaya kebenaran—maka tempat kembalinya manusia adalah Surga. Maka jika cahaya dalam dirinya terkikis oleh kegelapan, maka dia akan diletakkan ke dalam Neraka, agar kegelapan dalam dirinya mengendap dan tertinggal di sana—yaitu tempat asli kegelapan— kemudian dia diangkat dari neraka dengan cahaya yang terang kembali.
Allahu A’lam Bish-showab
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar