Selasa, 09 Maret 2010

SURAT-SURAT PENDEK (Class 3)

SURAT AT-TIIN
(Buah Tin)
Surat ini dinamakan surat Makkiyah

بِِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
وَالتِّينِ وَالزَّيْتُونِ
وَطُورِ سِينِينَ
وَهَذَا الْبَلَدِ الْأَمِينِ
لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ
ثُمَّ رَدَدْنَاهُ أَسْفَلَ سَافِلِينَ
إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ فَلَهُمْ أَجْرٌ غَيْرُ مَمْنُونٍ
فَمَا يُكَذِّبُكَ بَعْدُ بِالدِّينِ
أَلَيْسَ اللَّهُ بِأَحْكَمِ الْحَاكِمِينَ

1. Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun[a],
2. Dan demi bukit Sinai[b],
3. Dan demi kota (Mekah) Ini yang aman,
4. Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya .
5. Kemudian kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka),
6. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; Maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya.
7. Maka apakah yang menyebabkan kamu mendustakan (hari) pembalasan sesudah (adanya keterangan-keterangan) itu?
8. Bukankah Allah hakim yang seadil-adilnya?

[a] Pohon Buah Tin banyak tumbuh di Damaskus, yaitu tempat tinggal nabi Nuh; dan Zaitun banyak tumbuh di Baitul Maqdis.
[b] Bukit Sinai yaitu tempat nabi Musa a.s. menerima wahyu dari Tuhannya.

Pesan Moral surat at-Tiin:

* Manusia harus bisa mempertahankan predikat "makhluk terbaik". Jangan sampai kita menjadi makhluk terhina di hadapan Allah.
Caranya adalah:
- menjaga iman
- beramal sholeh / berbuat baik.
* Kita harus yakin bahwa Allah pasti akan berbuat adil kepada manusia

Kamis, 04 Maret 2010

Asmaul-Husna (class 3)

ASMAUL HUSNA (3)

Allah berfirman dalam al-Qur'an: "Allah memiliki nama-nama yang baik (asmaul husna). Maka, berdoalah dengan asmaul husna".

Nama-nama Allah yang indah itu disebut asmaul husna. Asmaul husna tidak hanya sekedar diketahui kemudian dihafal. Namun, ia harus difahami dan selanjutnya diteladani atau dipraktekkan dalam kehidupan kita sehari-hari.

Pada dasarnya, semua nama yang indah adalah milik-Nya. Namun, kita sering mengenal-Nya melalui 99 asmaul husna. Dengan mengenal nama-nama itu, kita mampu menyingkap secuil identitas Tuhan yang tidak terbatas. Tuhan adalah Maha segalanya. Oleh karena itu, kita harus meniru-Nya. Namun demiukian, upaya meneladani sifat-Nya bukan berarti menginginkan kapasitas yang sama dengan Yang Ditiru.

Beberapa asmaul husna tersebut antara lain adalah:
* Al-Hadi (Maha Pemberi Petunjuk)

Allah pasti memberi petunjuk kepada umat manusia jalan yang baik dan benar. Dia telah memberitahu mana jalan yang benar dan mana jalan yang sesat. Bukti nyatanya adalah adanya al-Qur'an. Al-Qur'an berupa Kitab Suci umat Islam yang berisi petunjuk yang jelas, tidak ada keraguan di dalamnya.

Seseorang yang memberikan nasehat yang baik, yang mengajarkan kebenaran, berarti dia telah berusaha meneladani sifat al-Hadi.

* Ar-Rasyid (Maha Pembimbing)

Allah pasti membimbing manusia menuju kebaikan. Allah pasti menginginginkan kebaikan. Oleh karena itu, tidak mungkin Tuhan menyesatkan kita. Setiap kali ada umat manusia yang tersesat, Allah pasti akan mengirimkan utusan-Nya untuk membimbing mereka agar selamat dari kesesatan. Mereka adalah para nabi dan rasul serta ulama.

Seseorang yang mengarahkan orang lain untuk menuju kebenaran dan berbuat yang baik, seorang guru yang membimbing siswanya untuk melakukan kebaikan, orang tua yang membimbing anaknya untuk mencintai sesama, berarti telah berusaha untuk meneladani sifat asmaul husna ini.

* Al-Mujib (Maha Pengabul)

Allah pasti mengabulkan doa kita, baik doa yang baik ataupun buruk. Oleh karena itu, marilah kita memnjatkan doa yang baik-baik saja. Janganlah sekali-kali kita memanjatkan doa yang jelek kepada Allah, baik doa itu untuk diri sendiri maupun orang lalin. Yakinlah, Allah pasti menerima doa kita, sebab Allah telah berjanji akan menerima doa kita. Allah berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, maka Aku pasti akan mengabulkannya". Namun demikian, kita harus menyadari bahwa bentuk pengabulan doa kita bermacam macam. Ada doa yang langsung dikabulkan saat kita berdoa. (Misalnya adalah ketika Nabi Ibrahim dibakar raja Namrut, beliau berdoa kepada Allah agar api panas itu menjadi dingin. Maka Allah menjadikan api itu dingin ketika itu juga, sehingga api tidak membakar tubuh Nabi Ibrahim). Ada doa yang tidak langsung dikabulkan saat kita berdoa, tapi beberapa waktu kemudian. (Misalnya adalah saat ini kita meminta kekayaan, namun 10 tahun kemudian kita baru menjadi kaya). Dan ada juga doa yang dikabulkan dalam bentuk lain. (Misalnya adalah kita meminta rizki berupa uang yang banyak, tapi Allah tetap saja menjadikan kita miskin uang, namun Allah memberikan kita anak keturunan yang sholeh sehingga perhatian kepada kita).

Seseorang yang mudah memberikan bantuan, menjawab dengan sopan ketika ditanya, menyahut dengan ramah ketika dipanggil, mengabulkan permintaan orang tua atau orang yang membutuhkan, maka berarti dia telah berusaha untuk meneladani sifat ini.

* Al-Mukmin (Maha Mengamankan, Maha Pelindung)

Allah pasti mampu membuat kita aman, selamat, ataupun bahagia. Oleh karena itu, kita harus meminta perlindungan kepada Allah. Alkisah, ada 3 orang yang tersesat di hutan. Karena kemaleman, maka mereka berteduh ke dalam sebuah goa. Tidak lama kemudian, hujan turun amat deras diiringi halilintar yang menyambar. Tiba-tiba ada sebongkah batu besar menggelinding menuju arah pintu goa. Batu besar itupun menutup rapat pintu goa. Mereka panik. Sebab, mereka tidak kuat mendorong bahkan menggeser batu itu sedikitpun. Mereka pun berdoa. Akhirnya, Allah mengabulkan doa mereka. Mereka pun selamat dari dalam goa itu. Allah lah yang mampu menyelamatkan mereka dari bahaya.

Seseorang yang menciptakan perdamaian, murid yang melerai pertengkaran, siswa yang melindungi kawannya dari ancaman, berarti mereka telah berusaha untuk meneladani sifat ini.


* Al-Muhaimin (Maha Pemelihara)

Allah lah yang memelihara alam semesta beserta isinya. Allah lah yang memelihara darah kita tidak beku. Allah lah yang memelihara mata kita tetap bisa melihat, dsb. Oleh karena itu, marilah kita menjaga anugerah luar biasa yang diberikan Allah kepada kita. Marilah kita menjaga lingkungan kita dari dari kerusakan. Marilah kita memelihara barang milik kita dan jangan kita abaikan atau sia-siakan. Sebab, jika demikian berarti kita telah berusaha untuk meneladani sifat ini.

Semoga kita senantiasa berdoa dengan menyebut nama Allah yang indah. Allah itu Maha Indah dan Dia menyukai keindahan. Marilah kita ciptakan keindahan dan berbuat sesuatu yang indah untuk dilihat dan dirasakan. Amin.