Rabu, 12 September 2012

MEMAHAMI SURAT PENDEK (grade 1)


Surat Al Fatihah

Berikut ini adalah Surat Al Fatehah serta terjemahannya. Disertai pula penjelasan singkat.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ (١)
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ (٢)
الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ (٣)
مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ (٤)
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ (٥)
اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ (٦)
صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلا الضَّالِّينَ (٧)


1. dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang[1].
2. segala puji[2] bagi Allah, Tuhan semesta alam[3].
3. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
4. yang menguasai[4] di hari Pembalasan[5].
5. hanya Engkaulah yang Kami sembah[6], dan hanya kepada Engkaulah Kami meminta pertolongan[7].
6. Tunjukilah[8] Kami jalan yang lurus,
7. (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.[9]


Penjelasan:
[1] Maksudnya: saya memulai membaca al-Fatihah ini dengan menyebut nama Allah.
Setiap pekerjaan yang baik, hendaknya dimulai dengan menyebut asma Allah, seperti makan, minum, menyembelih hewan dan sebagainya. Allah ialah nama zat yang Maha Suci, yang berhak disembah dengan sebenar-benarnya, yang tidak membutuhkan makhluk-Nya, tapi makhluk yang membutuhkan-Nya. Ar Rahmaan (Maha Pemurah): salah satu nama Allah yang memberi pengertian bahwa Allah melimpahkan karunia-Nya kepada makhluk-Nya, sedang Ar Rahiim (Maha Penyayang) memberi pengertian bahwa Allah Senantiasa bersifat rahmah yang menyebabkan Dia selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada makhluk-Nya.

[2] Alhamdu (segala puji). memuji orang adalah karena perbuatannya yang baik yang dikerjakannya dengan kemauan sendiri. Maka memuji Allah berrati: menyanjung-Nya karena perbuatannya yang baik. lain halnya dengan syukur yang berarti: mengakui keutamaan seseorang terhadap nikmat yang diberikannya. kita menghadapkan segala puji bagi Allah ialah karena Allah sumber dari segala kebaikan yang patut dipuji.

[3] Rabb (tuhan) berarti: Tuhan yang ditaati yang Memiliki, mendidik dan Memelihara. Lafal Rabb tidak dapat dipakai selain untuk Tuhan, kecuali kalau ada sambungannya, seperti rabbul bait (tuan rumah). 'Alamiin (semesta alam): semua yang diciptakan Tuhan yang terdiri dari berbagai jenis dan macam, seperti: alam manusia, alam hewan, alam tumbuh-tumbuhan, benda-benda mati dan sebagainya. Allah Pencipta semua alam-alam itu.

[4] Maalik (yang menguasai) dengan memanjangkan mim,ia berarti: pemilik. dapat pula dibaca dengan Malik (dengan memendekkan mim), artinya: Raja.

[5] Yaumiddin (hari Pembalasan): hari yang diwaktu itu masing-masing manusia menerima pembalasan amalannya yang baik maupun yang buruk. Yaumiddin disebut juga yaumulqiyaamah, yaumulhisaab, yaumuljazaa' dan sebagainya.

[6] Na'budu diambil dari kata 'ibaadat: kepatuhan dan ketundukkan yang ditimbulkan oleh perasaan terhadap kebesaran Allah, sebagai Tuhan yang disembah, karena berkeyakinan bahwa Allah mempunyai kekuasaan yang mutlak terhadapnya.

[7] Nasta'iin (minta pertolongan), terambil dari kata isti'aanah: mengharapkan bantuan untuk dapat menyelesaikan suatu pekerjaan yang tidak sanggup dikerjakan dengan tenaga sendiri.

[8] Ihdina (tunjukilah kami), dari kata hidayaat: memberi petunjuk ke suatu jalan yang benar. yang dimaksud dengan ayat ini bukan sekedar memberi hidayah saja, tetapi juga memberi taufik.

[9] Yang dimaksud dengan mereka yang dimurkai dan mereka yang sesat ialah semua golongan yang menyimpang dari ajaran Islam.



Surat An-Nās (Manusia)

Artinya:

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
1. قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ
2. مَلِكِ النَّاسِ
3. إِلَهِ النَّاسِ
4. مِن شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ
5. الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ 6. مِنَ الْجِنَّةِ وَ النَّاسِ

Artinya
1. Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia.
2. Raja manusia.
3. Sembahan manusia.
4. Dari kejahatan (bisikan) setan yang biasa bersembunyi,
5. yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia.
6. Dari (golongan) jin dan manusia.

Salah satu pelajaran penting dari surat an-nas adalah hendaklah kita:
# meminta perlindungan kepada Allah (Sebab Allah itu rajanya dan Tuhannya manusia)
# mengucapkan “auszubillahi minas-syaithanir rajim) untuk berlindung kepada Allah dari gangguan syetan.
Syetan itu selalu mengganggu manusia
Syetan itu selalu menyebabkan manusia was-was / ragu-ragu
Syetan itu bisa berwujud jin dan manusia


Surat An-Falaq (Subuh)


بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
1. قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ
2. مِن شَرِّ مَا خَلَقَ
3. وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ
4. وَمِن شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ 5. وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ

Artinya:

Arti atau terjemahan surat yang tercantum dalam Al-Quran yaitu surat Al-Falaq ayat 1-5
1) Katakanlah, Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh,
2) Dari kejahatan makhluk-Nya,
3) Dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita,
4) Dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang mengembus pada buhul-buhul (biasanya tukang-tukang sihir dalam melakukan sihirnya membikin buhul-buhulnya dari tali, lalu membacakan jampi-jampi dengan mengembus,embuskan nafasnya ke buhul tersebut),
5) Dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki.


Pelajaran penting dari surat al-Falaq:

1. Wajib hanya meminta perlindungan kepada Allah semata dari semua hal yang membahayakan, khususnya dari kegelapan, sihir dan pelakunya, hasad dan pelakunya karena besarnya keburukan tersebut
2. Surat ini banyak keutamaannya dan sangat berguna sekali, terutama di dalam mengobati sakit, ‘ain (semacam hipnotis) dan sihir
3. Larangan berbuat hasad (iri hati) dan bahwa ia merupakan sifat yang tercela


Surat Al Ikhlas


بِسۡمِ اللّٰہِ الرَّحۡمٰنِ الرَّحِیۡمِ
1. قُلۡ هُوَ اللّٰہُ اَحَدٌ
2. اَللّٰہُ الصَّمَدُ
3. لَمۡ یَلِدۡۙ وَ لَمۡ یُوۡلَدۡ
4. وَ لَمۡ یَکُنۡ لَّهّ کُفُوًا اَحَدٌ

Surat ini terdiri atas 4 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah sesudah surat An Naas. Dinamakan Al Ikhlas karena surat ini sepenuhnya menegaskan kemurnian keesaan Allah s.w.t.
Artinya:
1. Katakanlah: "Dia-lah Allah, yang Maha Esa.
2. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
3. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan,
4. dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia."

Pokok-pokok isinya:

Penegasan tentang kemurnian keesaan Allah s.w.t. dan menolak segala macam kemusyrikan dan menerangkan bahwa tidak ada sesuatu yang menyamai-Nya.

Keutamaan Surat al-ikhlas, al-falaq, dan an-nas

Aisyah menerangkan: bahwa Rasulullah s.a.w. pada setiap malam apabila hendak tidur, Beliau membaca Surah Al-Ikhlas, Surah Al-Falaq dan Surah An-Nas, ditiupkan pada kedua telapak tangan kemudian disapukan ke seluruh tubuh dan kepala.
Sayyidiah' Ali r.a. menerangkan: pernah Rasulullah s.a.w. digigit kala, kemudian Beliau mengambil air garam. Dibacakan Surah Al-Falaq dan Surah An-Nas laludisapukan pada anggota badan yang digigit kala tadi.
'Uqbah bin' Amir menerangkan, ketika saya sesat jalan dalm suatu perjalanan bersama dengan Rasulullah s.a.w., Beliau membaca Surah Al-Falaq dan Surah An-Nas dan akupun disuruh Beliau juga untuk membacanya.
Barang siapa terkena penyakit karena perbuatan syaitan atau manusia, hendaklah membaca Surah Al-Falaq dan Surah An-Nas sebanyak 41 kali selama 3 hari, 5 hari atau 7 hari berturuh-turut.
Barang siapa yang takut akan godaan syaitan atau manusia atau takut dalam kegelapan malam, atau takut kejahatan manusia, bacalah Surah Al-Falaq dan Surah An-Nas sebanyak 100 kali.

(SUMBER: Silsilah Manaahij Dawraat asy-Syar’iyyah- fi`ah an-Naasyi`ah- at-Tafsiir karya Dr.Ibrahim bin Sulaiman al-Huwaimil, h.57-59).


SURAT AL-MAUN
(Barang yang berguna)
Surat ini dinamakan surat Makkiyah

بِِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
أَرَأَيْتَ الَّذِي يُكَذِّبُ بِالدِّينِ
فَذَلِكَ الَّذِي يَدُعُّ الْيَتِيمَ
وَلَا يَحُضُّ عَلَى طَعَامِ الْمِسْكِينِ
فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّينَ
الَّذِينَ هُمْ عَن صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ
الَّذِينَ هُمْ يُرَاؤُون
وَيَمْنَعُونَ الْمَاعُونَ

1. Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?
2. Itulah orang yang menghardik anak yatim,
3. Dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin.
4. Maka celakalah bagi orang-orang yang shalat,
5. (yaitu) orang-orang yang lalai shalatnya,
6. Orang-orang yang berbuat riya (ingin dilihat orang)
7. Dan enggan berbagi barang berguna.

Isi kandungan surat al-Maun:
• Tentang orang yang mendustakan agama, yaitu:
- Orang yang menghardik anak yatim
- Orang yang menghalangi orang lain berbagi dengan orang miskin
- Orang yang enggan berbagi dengan orang yang membutuhkan

• Tentang orang yang shalat tapi masih celaka, yaitu:
- Orang yang shalatnya riya’ (ingin dilihat orang, bukan Allah).
- Orang yang shalat tapi lalai (tidak khusyu’) atau tidak berbuat yang shalih.

Pesan moral:
- Kita harus sayang kepada anak yatim
- Kita harus gemar memberikan sesuatu yang berguna kepada orang lain
- Dan kita tidak boleh menghalangi orang lain berbuat baik


SURAT AN-NASHR
(Pertolongan Allah)
Surat ini dinamakan surat Madaniyah

بِِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
إِذَا جَاءَ نَصْرُ اللَّهِ وَالْفَتْحُ
وَرَأَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُونَ فِي دِينِ اللَّهِ أَفْوَاجًا
فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُ إِنَّهُ كَانَ تَوَّابًا

1. Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan,
2. Dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong,
3. Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya dia adalah Maha Penerima taubat.

Isi kandungan surat an-Nashr adalah:
• Jika Allah berkehendak memberikan pertolongan-Nya, pasti semua orang masuk islam dengan berduyun-duyun
• Kewajiban kita adalah bertasbih dan beristighfar
• Allah pasti mengampuni dosa hamba-Nya

Pesan Moral:
- Kita seharusnya menjaga keislaman kita
- Kita hendaknya rajin berdzikir
- Kita harus senantiasa memohon ampun kepada Allah


SURAT AL-QURAISY
(Orang-orang kafir Quraisy)
Surat ini dinamakan surat Makkiyah

بِِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
لِإِيلَافِ قُرَيْشٍ
إِيلَافِهِمْ رِحْلَةَ الشِّتَاءِ وَالصَّيْفِ
فَلْيَعْبُدُوا رَبَّ هَذَا الْبَيْتِ
الَّذِي أَطْعَمَهُمْ مِنْ جُوعٍ وَآمَنَهُمْ مِنْ خَوْفٍ

1. Karena kebiasaan orang-orang Quraisy,
2. (yaitu) kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas.
3. Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah ini (Ka'bah).
4. Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan.

Isi kandungan surat al-Quraisy:
• Orang kafir Quraisy memiliki kebiasaan bepergian pada musim dingin dan musim panas
• Tapi Allah senantiasa menghilangkan rasa lapar dan menentramkan kita dari rasa takut
• Oleh karena itu, Kita harus senantiasa menyembah Tuhan yang memiliki dan menguasai Ka’bah, yaitu Allah Swt.


Pesan moral:
- Kita harus selalu menjaga iman karena Allah Lah yang selalu memberikan rizki kepada kita.


SURAT AL-KAUTSAR
(Nikmat yang banyak)
Surat ini dinamakan surat Makkiyah

بِِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ
إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ

1. Sesungguhnya kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak.
2. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah.
3. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus.

Pesan moral:
- Kita harus rajin shalat
- Kita harus rajin berkurban (bersedekah)

Tidak ada komentar: